KEKELIRUAN TAWAKAL TERHADAP TAKDIR
Ada orang yang
beranggapan, bila telah ditakdirkan terjadi maka terjadilah, baik orang itu
berdoa maupun tidak berdoa. Kalau diikuti dan ditelaah tanpa ilmu pasti akan
melemahkan usahanya dan akan berimbas pada hilangnya fitrah manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, karena
manusia dilebihkan oleh 4WI SWT dengan akal, rasa, dan kehendak sehingga
manusia memiliki kedudukan lebih tinggi daripada mahkluk lainnya. Ada juga yang
berpendapat bahwa hanya dengan doa semua akan terlaksana, mereka menganggap doa
merupakan sebuah isyarat dari 4WI SWT atas terlaksannya segala sesuatu. Hal ini
seperti awan hitam yang merupakan petunjuk datangnya hujan. Mereka menganggap
“Begitulah hukum ketaatan dan pahalanya, kekafiran dan kemaksiatan beserta
siksanya. Ini adalah tanda-tanda khusus yang menunjukkan akan terjadinya pahala
dan siksa, bukan sebab-sebab terjadinya pahala atau siksa itu sendiri.
Pendapat yang
benar adalah, sesuatu ditakdirkan karena adanya suatu sebab, dan salah satu
sebab itu adalah DOA. Bila seorang kita membawa sebab tersebut, takdir pasti
terjadi. Oleh karena itu, tidak benar pendapat yang mengatakan bahwa berdoa
tidak bermanfaat, karena sudah ditakdirkan demikian maka demikianlah yang
terjadi. Padahal, tidak ada sebab, yang lebih bermanfaat daripada doa untuk
memperoleh sesuatu yang diharapkan. Para sahabat Rasulullah SAW adalah golongan
umat yang paling mengetahui 4WI maupun Rasul-Nya dan paling mengetahui
agama-Nya yang Haq. Oleh karena itu, dibanding golongan lain, merekalah yang
paling konsisten berpegang pada perintah berdoa serta memenuhi syarat-syarat
dan tata caranya. Umar bin Khatab r.a.memohon pertolongan dengan berdoa ketika
melawan musuh-musuhnya. Padahal, dialah yang paling besar jumah pasukannya.
Umar berkata “Kalian menang bukan karena jumlah kalian banyak. Kalian menang
karena bantuan dari langit.”
Orang yang
pandai dalam agamnya menolak takdir dengan takdir, mendorong takdir dengan
takdir, dan menghadang takdir dengan takdir. Manusia umumnya lupa untuk menolak
takdir dengantakdir. Orang yang dikaruniai kepandaian oleh 4WI dan diilhami
petunjuk-NYA akan dapat menolak dan mecegah takdir. Ia dapat mencegah takdir
hukuman akhirat dengan taubat, iman dan amal-amal sholeh. Permasalahan yang
paling utama adalah bagaimana memelihara takdir itu dengan sebaik-baiknya.