Golongan hewan yang seluruh siklus hidupnya di air tentu
saja kita akan menyebutkan “ikan” akan tetapi dalam dunia perikanan kata “ikan”
mempunyai arti yang sangat luas. Untuk memudahkan mengenali ikan secara umum ikan
dibagi menjadi dua yaitu 1). Ikan bersirip (fin
fish), yang berada di perairan laut, payau dan tawar. 2). Ikan tidak
bersirip (shellfish) dari golongan crustacean seperti kepiting, udang,
rajungan, golongan mollusca seperti kekerangan,
cumi-cumi, gurita, ubur-ubur dan Echinodermata
seperti teripang, bulu babi, dan masih banyak lagi. Untuk membatasi penjelasan tersebut,
penjelasan hanya untuk beberapa organisme yang bernilai ekonomis penting di
perairan Indonesia :
1. Fin Fish
Berdasarkan habitat perairannya
ikan dibagi menjadi 3 yaitu : perairan laut, payau atau tambak dan tawar atau
sering dikenaldengan perairan darat.
a.
Perairan Laut
Ikan yang hidup di perairan laut masih diklasifikasikan menjadi dua yaitu : perairan
laut dangkal yang dikenal dengan sumberdaya ikan pelagis, dan laut dalam atau
dasar perairan yang dikenal dengan
sumberdaya ikan demersal. Ikan pelagis seperti Ikan tuna (Thunidae),
marlin (Makaira sp), cakalang (Katsuwonus
pelamis), tongkol
(Euthynnus spp.), ikan jui (Sardinella gibbosa) dan tenggiri (Scomberomorus
spp) tergolong
dalam ikan pelagis besar sementara ikan teri (Stolephorus
indicus),
selar (Selaroides leptolepis),
lemuru (Sardinella longiceps),
kembung (Rastrellinger spp.), sunglir (Elagastis
bipinnulatus), japuh (Dussumieria spp.), tembang (Sardinella
fimbriata), siro (Sardinella sirm) termasuk
ikan pelagis kecil.
Ikan Tuna (Thunnus
sp.)
Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)
Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)
Ikan Marlin (Makaira
indica)
Ikan Lemuru (Sardinella
longiceps)
Ikan Jui (Sardinella gibbosa)
Sementara Ikan demersal habitatnya di dasar
perairan maupun di sekitar karang. Sumberdaya ikan demersal biasanya membentuk
gerombolan yang tidak terlalu besar, gerak ruaya yang tidak terlalu jauh
sehingga distribusinya relatif merata jika dibandingkan dengan ikan pelagis.
Umumnya untuk memperolehnya memerlukan alat tangkap hingga ke dasar perairan
seperti bubu, trawl dasar (bottom trawl), rawai dasar (bottom long line),
jaring insang dasar (bottom gillnet) dan sebagainya. Berbagai jenis dan jumlah
ikan demersal tidak terlalu banyak seperti ikan pelagis akan tetapi memiliki
nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa diantaranya yang mempunyai nilai ekonomis
penting di Indonesia antara lain :
Nama Indonesia
|
Nama Ilmiah
|
Nama Komersil
|
Bambangan / Kakap Merah
|
Lutjanidae
|
Red Snapper
|
Bawal Putih
|
Stromateidae
|
Silver pomfret
|
Kakap Putih
|
Centropomidae
|
Baramundi
|
Manyung
|
Ariidae
|
Marine catfish
|
Kerapu
|
Epinephelus merra
|
Grouper
|
Kuwe
|
Carangidae
|
|
Ikan Ekor kuning
|
Caesio erythrogaster
|
Yellowtail fusillier
|
Nomie
|
Harpodontidae
|
Bombay Duck
|
Gerot-gerot
|
Pomadasydae
|
Biotched grunt
|
Bawal Hitam
|
Formionidae
|
Black pomfret
|
Kurisi
|
Nemipteridae
|
Threadfin brean
|
Kuro
|
Polynemidae
|
Giant theadfin, four finger theadfin
|
Layur
|
Trichiuridae
|
Hairtail
|
Pari
|
Dasyatis
|
Stingray
|
Cucut
|
Little shark
|
|
Baronang
|
Siganus
|
Baronang
|
Petek
|
Leiognathidae
|
|
Beloso
|
Synodontidae
|
Lizard – fish
|
Kuniran
|
Mllidae
|
|
Kerong-kerong
|
Teraponidae
|
|
Mata Besar/ Swangi
|
Priancathidae
|
Purple spotted big eye
|
Gabus Laut
|
||
Srinding
|
Apogonidae
|
|
Ikan Lidah
|
Cynoglossidae
|
|
Ikan Sebelah
|
Psettodidae
|
Indian Halibut
|
Kapas-kapas
|
Gerreidae
|
Perairan payau merupakan perairan campuran antara air asin (laut) dan tawar (darat). Komoditas penting ikan air payau di Indonesia adalah ikan bandeng (Chanos chanos Forsk). Ikan bandeng telah lama dibudidayakan di Indonesia dan menjadi primadona beberapa daerah di Indonesia sebut saja Kota Semarang terkenal dengan produk olahan bandeng presto, Kota Sidoarjo terkenal dengan bandeng bakar / asapnya, Kota Kendal terkenal dengan bandeng cabut durinya. Ikan ini memiliki beberapa ciri khas diantaranya rasa yang enak, dagingnya putih dan lembut seperti susu sehingga ikan ini juga sering disebut dengan milkfish, disamping kelebihan tersebut ada juga kekurangan pada ikan ini seperti banyaknya duri yang menempel pada daging sehingga untuk mengkonsumsinya masyarakat perlu mengolahnya terlebih dahulu menjadi beberapa produk khas dari masing-masing daerah sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Ikan bandeng di beberapa daerah memiliki nama khusus misalnya banding, mulch atau agam di daerah Sumatera dan bolu di Bugis. Ikan bandeng mempunyai nilai ekonomis penting bagi masyarakat pesisir sehingga berbagai upaya telah banyak dilakukan stakeholder untuk mendukung budidaya ikan bandeng sebagai upaya peningkatan kesejahteraan pelaku usaha dan pemenuhan gisi masyarakat.
c. Perairan Darat
Perairan darat dapat dibudidayakan di kolam (permanen, tanah, atau terpal), waduk dengan atau tanpa keramba jaring apung, ataupun di sawah dengan sistem mina padi. Beberapa jenis ikan air tawar bernilai ekonomis penting di Indonesia diantaranya :
Nama spesies
|
Nama ilmiah
|
Bawal Air Tawar (BAT)
|
Colossoma macropomum
|
Baung
|
Hemibagrus nemurus / Mystus nemurus
|
Belida
|
Chitala lopis / Notopterus chitala / Notopterus
notopterus
|
Betutu
|
Oxyeleotris marmorata
|
Gabus / Haruan / Gapo / Jilo
|
Channa striata / Ophiocephalus striata
|
Gurami
|
Osphronemus gouramy
|
Jelawat / Garis / Ihan
|
Leptobarbus hoevenii
|
Karper rumput / kowan / grass carp
|
Ctenopharyngodon idellus
|
Lele
|
Clarias sp
|
Ikan Mas / Karper
|
Cyprinus carpio
|
Nila
|
Oreochromis nilotica
|
Nilem / Nilam
|
Osteochilus hasselti
|
Patin
|
Pangasius sp
|
Tawes
|
Barbodes gonionotus
|
2. Shellfish
Shellfish merupakan istilah untuk
invertebrata air yang memiliki rangka atau exsokleten diluar atau sebagai
sebutan untuk sumberdaya perikanan yang tidak mempunyai sirip. Berbagai macam
organisme yang tergolong shellfish di
Indonesia diantaranya crustaceans, molluscs dan echinoderms.
a.
Crustaceans
Crustaceans merupakan kelompok
besar dari artropoda yang mempunyai
ciri-ciri bagian kepala dan dada yang menyatu (cephalotorax) dan bagian perut
atau badan belakang (abdomen). Bagian cephalotorax dilinduungi oleh kulit keras
yang biasa disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki
capit dan 4 pasang kaki jalan. Sedangan bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki
renang dan bagian ujungnya terdapat ekor. Crustaceans diklasifikasikan menjadi
2 sub kelas yaitu Entomostraca dan Malacostrata. Entomostraca umumnya berukuran kecil yang banyak ditemukan di
perairan laut maupun tawar atau sering dikenal juga dengan zooplankton. Malacostrata
atau udang-udangan besar umumnya hidup dilaut dan pantai, contohnya udang windu
(Penaus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus
pelagicus) dan kepiting (Portunus sexdentalus) Lynn Margulis, Karlene V. Schwartz, 1998). Sebagian besar crustaceans
dimanfaatkan manusia sebagai makanan penghasil sumber protein, limbahnya yang
berupa karapas dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kitin, kitosan, pakan ikan
maupun untuk kerajinan tangan.
b.
Mollusca.
Moluska atau hewan bertubuh
lunak merupakan hewan tripoblastik selomata, termasuk yang bercangkang maupn
tidak. Moluska dapat ditemui dimana saja tidak hanya di laut, air payau maupun
tawar tetapi bisa juga di darat. Ukuran dan bentuk beragam, bagian kepala
perkembangannya beragam sesuai dengan kelasnya. Bagian kaki dipakai untuk
beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali/ membor substrat atau
digunakan untuk pergerakan. Yang termasuk dalam anggota moluska adalah
kerang-kerangan (bivalvia) contohnya
seperti kerang darah, kerang simping, remis, kerang hijau dan lain-lainnya; gastropoda contohnya seperti siput dan
keong; cephalopoda seperti gurita,
cumi-cumi, dan sotong. Sama seperti halnya dengan ikan, moluska dimanfaatkan
manusia untuk sumber pangan protein hewani, campuran pakan ternak, tepung
kalsium dan sumber senyawa bioaktif untuk industri bioteknologi.
c.
Echinodermata
Dalam bahasa Yunani
echinodermata diartikan sebagai kulit berduri, termasuk filum terbesar yang
hanya hidup di laut. Hewan ini mudah dikenali dari bentuk tubuhnya yang khas
seperti bintang laut yang mempunyai simetri radial pentameral atau terbagi
lima. Termasuk teripang atau lebih dikenal dengan timun laut, bentuk tubuhnya
bulat lonjong dan memanjang seperti timun. Beberapa anggota dari hewan ini
berperan besar dalam ekosistem laut terutama ekosistem litoral pantai berbatu,
terumbu karang, perairn dangkal, dan palung laut. Bintang laut Pisaster ochraceus, misalnya menjadi predator utama ekosistem pantai berbatu
dengan mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis) agar tidak
mendominasi secara berlebihan di perairan sehingga spesies lainnya dapat hidup.
Anggota filum ini adalah asteroidea
(bintang laut), concentricycloidea,
crinoidea (lili laut), echinodea (bulu babi), holothuroidea (timun laut / teripang), phiuroidea (bintang ular). Hewan ini
dimanfaatkan sumber senyawa bioaktifnya untuk beberapa keperluan manusia
seperti pangan, kosmetik, farmasi dan lain-lain.
Pendeknya, jika bangsa Indonesia mampu mendayagunakan sumberdaya
kelautan secara cerdas dan penuh kearifan, saya yakin kita bisa menjadi bangsa
besar yang maju, adil-makmur, dan bermartabat yang dihormati secara wajar oleh
bangsa-bangsa lain di dunia (Dahuri, 2013).