Wednesday, July 23, 2014

Kiat Menyikapi Kegagalan

Seringkali kegagalan diartikan sebagai sesuatu yang kita anggap pahit, kesalahan atau kekalahan yang tak semestinya kita terima atau apalah artinya bermacan-macam orang mengartikannya yang pasti kegagalan adalah sebuah peristiwa atau keadaan yang tidak mengenakkan, menyenangkan dan tidak dikehendaki. Akan tetapi, sebagai manusia kita semua pasti pernah merasakan kegagalan, mungkin kegagalan setiap orang juga berbeda-beda. Ada yang menganggap tidak lulus ujian merupakan kegagalan, tidak mendapatkan pujaan hati bias juga dikatakan kegagalan, tidak lolos dalam test kerja juga dianggap kegagalan. Banyak macam dan jenis kegagalan tergantung setiap individu masing-masing yang mengalami dan merasakannya.
Tak ubahnya seperti dua mata sisi uang logam yang tak bisa dipisahkan, ada positif ada negatif, ada baik ada buruk, ada keras ada lembut, ada terang ada gelap, ada sehat ada sakit, begitu pula dengan kegagalan. Dibalik kegagalan pasti ada yang namanya kesuksesan. Hal-hal tersebut merupakan suatu yang lazim dalam kehidupan yang harus kita jalani, mau tidak mau kita harus merasakan dan menjalaninya. Tapi akankah kita menjalani dua sisi yang saling bertentangan dengan seperti apa adanya? Akankah hidup kita ditentukan oleh satu kata yaitu “takdir”?
Marilah kita sedikit berfikir tentang kehidupan ini, diri kita, apa saja yang ada pada diri kita, dan apa tujuan kita hidup di dunia ini. Jika kita mau berfikir -semoga Allah SWT memberi rahmat kepada kita agar mampu berfikir dengan bijak hingga akhir hayat- ada sebuah nikmat dari berjuta nikmatNya yang sangat penting sekali buat kita. Ya, nikmat itu adalah nikmat akal, dengan akal kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi kita. Dengan akal juga kita mampu menentukan hidup kita untuk meraih tempat yang terbaik di sisiNya. Karena itulah Allah SWT tidak pernah sedikitpun mendzholimi hamba-hamba Nya.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Ra’d : 11
“Sesungguhnya Allah SWT tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
           
Sekali lagi jika kita mau dengan bijak menggunakan pikiran kita, kita pasti mampu memberikan yang terbaik bagi hidup kita. Kembali lagi pada yang namanya kegagalan, setiap orang tentu tidak mau gagal tetapi hal tersebut tidak mampu kita lepaskan dari hidup kita. Sebagai manusia yang menjadi mahkluk paling sempurna yang juga telah dilengkapi dengan akal pasti mampu menyikapi dengan bijaksana akan arti sebuah kegagalan. Memang yang menjadi masalah bukan pada jenis masalahnya tetapi bagaimana cara kita menyikapi masalahnya (kegagalan) seperti yang disampaikan oleh AA Gym.
Untuk itu diperlukan adanya kiat-kiat khusus untuk menyikapi kegagalan, berikut ini ada beberapa tips untuk menyikapi kegagalan dan semoga ulasan yang singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya untuk penulis sendiri. Adapun kiat-kiat tersebut adalah :

1. Ubah pola pikir
Tak jauh beda seperti ulasan di atas, ada segi positif ada juga segi negative begitu pula pola pikir kita dalam menghadapi kegagalan. Jadikanlah kegagalan sebagai hal yang positif bagi kita, kegagalan jangan diartikan sebagai kiamat buat kita tetapi sebagai motivator dan cambuk buat kita untuk lebih maju. Apakah bisa, kita dikatakan sukses jika sebelumnya tidak pernah mengalami kegagalan….?!
Banyak kisah tokoh-tokoh terkenal yang bisa kita jadikan pelajaran. Katakanlah Rasulullah SAW, beliau memang pernah gagal pada awal-awal dalam mengajarkan Islam pada penduduk Mekkah. Hal itu pun tidak terlepas dari cobaan, ujian, dan kepahitan hidup yang beliau alami. Bayangkan saja Rasulullah SAW yang sudah pasti dijamin oleh Allah SWT masuk surga tidak terlepas dari kegagalan dan cobaan?! Lalu bagaimana dengan kita yang mungkin masuk surga mungkin juga masuk neraka?! (Semoga Allah SWT senantiasa menunjukkan kepada kita jalan yang lurus, Amien).

Contoh juga, kisah petinju legendaris Muhammad Ali, di puncak kejayaannya dia berhasil dikalahkan oleh George Foreman. Saat itu tulang rahang dan rusuknya patah serta wajahnya lebam. Para dokter dan keluarga memintanya untuk berhenti dari dunia tinju jika tidak nyawanya akan terancam. Muhammad Ali merasa lingkungan, capaian, dan pandangan orang-orang disekitarnya memberi motivasi untuk menang. Untuk itu, Muhammad Ali meminta sang pelatih memutar pertandingannya dengan George Foreman, dengan seksama dia memperhatikan, menganalisis, dan mempelajari supaya mampu mengalahkan lawannya. Dengan sabar dia menunggu sembuh, setelah sembuh dia berlatih keras baik fisik maupun pikirannya. Setelah dilakukan pertandingan ulang, alhasil dia mampu merebut sabuk juara dari George Foreman. Setelah pertandingan dia berkata: Jangan pernah kesulitan hidup merampas mimpi indah kalian. Pelajarilah kesulitan itu niscaya ia akan menjadi sahabat terbaik kalian.

2.      Kenali diri kita (introspeksi diri)
Introspeksi diri merupakan salah satu hal yang penting di dalam mengatasi kegagalan dan menentukan langkah yang terbaik untuk mencapai kesuksesan. Dengan introspeksi kita mampu mengenali apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan kita. Kita pasti memiliki kelemahan-kelemahan yang kita rasa bisa dijadikan alasan kenapa kita selalu gagal, tapi janganlah kita jadikan kelemahan sebagai penghambat dalam mencapai impian kita. Jadikanlah kelemahan sebagai sahabat buat kita, dalam artian kenali dan pahami apa-apa yang menjadi kelemahan lalu tutup dan perbaikilah insha Allah kita akan menjadi seorang individu yang terbaik khususnya bagi diri kita pribadi.
Sebagai contoh misalnya, seorang yang kutu buku merasa pemalu bila harus berkomunikasi atau bertatap muka dengan orang lain, akan tetapi dia mampu mengenali apa-apa yang menjadi kelemahan bagi dirinya tersebut yaitu rasa malu. Dia mampu mengenali bahwa dia sebagai mahkluk sosial yang harus berinteraksi dengan orang lain, kemudian dia berusaha untuk mengatasi rasa malunya tersebut. Alhasil, dengan usaha keras dan ijin dari Allah SWT dia mampu menjadi seorang ilmuwan yang terkenal dalam bidangnya karena disamping dia pandai dan memiliki tingkat inteligen yang tinggi dia juga mampu mengkomunikasikan atau mempublikasikan hasil temuan-temuannya.

3. Kemauan dan Tekad yang Kuat
Hal terpenting di dalam meraih impian atau cita-cita kita adalah kemauan atau tekad yang kuat. Kita tidak akan pernah meninggalkan atau akan terus terpuruk dalam kegagalan jika kita tidak mau meninggalkannya. Kemauan dan tekad yang kuatlah yang akan mampu menyingkirkan sebesar apapun rintangan, halangan dan hambatan yang kita hadapi di dalam meraih impian kita.
Tidakkah kalian ingat tentang kisah Edmud Hillary sang penakluk Mount Everest yang pertam kali?! Pada 1952, dia mencoba menaklukkan Mount Everest, tapi apakah hasil yang dia dapat? Ya, benar bukan keberhasilan tapi luka parah yang dia dapatkan hingga dia dirawat di ICU selam satu bulan. Setelah keluar dari rumah sakit dia diundang oleh serikat buruh di Inggris untuk menerima penghargaan. Pada kesempatan itu dia berpidato sambil mengepal tangan yang masih terluka dan berkata, “Wahai gunung Everest, untuk pertama kalinya aku mengaku kalah, tapi tidak lama lagi aku akan mengalahkanmu. Engkau telah mencapai puncak pertumbuhan, sementara aku masih terus selalu tumbuh setiap saat.” Akhirnya, pada Mei 1953, dia mampu menaklukkan Everest. Pada saat wawancara dengan media dia berkata, “ Aku tidak akan meninggalkan impianku, apapun kesulitan yang akan menghadang. “
            Sebagai manusia kita pasti tak akan pernah luput dari kegagalan untuk itu diperlukan suatu cara-cara untuk menyikapi kegagalan tersebut. Dari uraian-uraian tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa jadikanlah sebuah kegagalan sebagai motivasi atau cambuk untuk kita supaya lebih maju, kemudian dengan segala kelebihan dan kekurangan pada diri kita, bertawakallah pada Allah SWT dengan sebaik-baiknya dan jangan pernah putus asa. Teruslah berjuang dan bersabar. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang-orang yang berbuat kebaikan (Al- Taubah :120). Karena Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan RahmatNya kepada kita semua. Amien….!!!!!


-Dari berbagai sumber-