Sunday, March 30, 2014

Hewan

Golongan hewan yang seluruh siklus hidupnya di air tentu saja kita akan menyebutkan “ikan” akan tetapi dalam dunia perikanan kata “ikan” mempunyai arti yang sangat luas. Untuk memudahkan mengenali ikan secara umum ikan dibagi menjadi dua yaitu 1). Ikan bersirip (fin fish), yang berada di perairan laut, payau dan tawar. 2). Ikan tidak bersirip (shellfish) dari golongan crustacean seperti kepiting, udang, rajungan, golongan mollusca seperti kekerangan, cumi-cumi, gurita, ubur-ubur dan Echinodermata seperti teripang, bulu babi, dan masih banyak lagi. Untuk membatasi penjelasan tersebut, penjelasan hanya untuk beberapa organisme yang bernilai ekonomis penting di perairan Indonesia :
1.     Fin Fish
Berdasarkan habitat perairannya ikan dibagi menjadi 3 yaitu : perairan laut, payau atau tambak dan tawar atau sering dikenaldengan perairan darat.
a.       Perairan Laut
Ikan yang hidup di perairan laut masih diklasifikasikan menjadi dua yaitu : perairan laut dangkal yang dikenal dengan sumberdaya ikan pelagis, dan laut dalam atau dasar perairan  yang dikenal dengan sumberdaya ikan demersal. Ikan pelagis seperti Ikan tuna (Thunidae), marlin (Makaira sp), cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol (Euthynnus spp.), ikan jui (Sardinella gibbosa) dan tenggiri (Scomberomorus spp) tergolong dalam ikan pelagis besar sementara ikan teri (Stolephorus indicus), selar (Selaroides leptolepis), lemuru (Sardinella longiceps), kembung (Rastrellinger spp.), sunglir (Elagastis bipinnulatus), japuh (Dussumieria spp.), tembang (Sardinella fimbriata), siro (Sardinella sirm)  termasuk ikan pelagis kecil.

Ikan Tuna (Thunnus sp.)

Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)

Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)

Ikan Marlin (Makaira indica)

Ikan Lemuru (Sardinella longiceps)



Ikan Jui (Sardinella gibbosa)

Sementara Ikan demersal habitatnya di dasar perairan maupun di sekitar karang. Sumberdaya ikan demersal biasanya membentuk gerombolan yang tidak terlalu besar, gerak ruaya yang tidak terlalu jauh sehingga distribusinya relatif merata jika dibandingkan dengan ikan pelagis. Umumnya untuk memperolehnya memerlukan alat tangkap hingga ke dasar perairan seperti bubu, trawl dasar (bottom trawl), rawai dasar (bottom long line), jaring insang dasar (bottom gillnet) dan sebagainya. Berbagai jenis dan jumlah ikan demersal tidak terlalu banyak seperti ikan pelagis akan tetapi memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa diantaranya yang mempunyai nilai ekonomis penting di Indonesia antara lain :

Nama Indonesia
Nama Ilmiah
Nama Komersil
Bambangan / Kakap Merah
Lutjanidae
Red Snapper
Bawal Putih
Stromateidae
Silver pomfret
Kakap Putih
Centropomidae
Baramundi
Manyung
Ariidae
Marine catfish
Kerapu
Epinephelus merra
Grouper
Kuwe
Carangidae

Ikan Ekor kuning
Caesio erythrogaster
Yellowtail fusillier
Nomie
Harpodontidae
Bombay Duck
Gerot-gerot
Pomadasydae
Biotched grunt
Bawal Hitam
Formionidae
Black pomfret
Kurisi
Nemipteridae
Threadfin brean
Kuro
Polynemidae
Giant theadfin, four finger theadfin
Layur
Trichiuridae
Hairtail
Pari
Dasyatis
Stingray
Cucut

Little shark
Baronang
Siganus
Baronang
Petek
Leiognathidae

Beloso
Synodontidae
Lizard – fish
Kuniran
Mllidae

Kerong-kerong
Teraponidae

Mata Besar/ Swangi
Priancathidae
Purple spotted big eye
Gabus Laut


Srinding
Apogonidae

Ikan Lidah
Cynoglossidae

Ikan Sebelah
Psettodidae
Indian Halibut
Kapas-kapas
Gerreidae


b. Perairan Payau
Perairan payau merupakan perairan campuran antara air asin (laut) dan tawar (darat). Komoditas penting ikan air payau di Indonesia adalah ikan bandeng (Chanos chanos Forsk). Ikan bandeng telah lama dibudidayakan di Indonesia dan menjadi primadona beberapa daerah di Indonesia sebut saja Kota Semarang terkenal dengan produk olahan bandeng presto, Kota Sidoarjo terkenal dengan bandeng bakar / asapnya, Kota Kendal terkenal dengan bandeng cabut durinya. Ikan ini memiliki beberapa ciri khas diantaranya rasa yang enak, dagingnya putih dan lembut seperti susu sehingga ikan ini juga sering disebut dengan milkfish, disamping kelebihan tersebut ada juga kekurangan pada ikan ini seperti banyaknya duri yang menempel pada daging sehingga untuk mengkonsumsinya masyarakat perlu mengolahnya terlebih dahulu menjadi beberapa produk khas dari masing-masing daerah sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Ikan bandeng di beberapa daerah memiliki nama khusus misalnya banding, mulch atau agam di daerah Sumatera dan bolu di Bugis. Ikan bandeng mempunyai nilai ekonomis penting bagi masyarakat pesisir sehingga berbagai upaya telah banyak dilakukan stakeholder untuk mendukung budidaya ikan bandeng sebagai upaya peningkatan kesejahteraan pelaku usaha dan pemenuhan gisi masyarakat.

c. Perairan Darat
Perairan darat dapat dibudidayakan di kolam (permanen, tanah, atau terpal), waduk dengan atau tanpa keramba jaring apung, ataupun di sawah dengan sistem mina padi. Beberapa jenis ikan air tawar bernilai ekonomis penting di Indonesia diantaranya :


Nama spesies
Nama ilmiah
Bawal Air Tawar (BAT)
Colossoma macropomum
Baung
Hemibagrus nemurus / Mystus nemurus
Belida
Chitala lopis / Notopterus chitala / Notopterus notopterus
Betutu
Oxyeleotris marmorata
Gabus / Haruan / Gapo / Jilo
Channa striata / Ophiocephalus striata
Gurami
Osphronemus gouramy
Jelawat / Garis / Ihan
Leptobarbus hoevenii
Karper rumput / kowan / grass carp
Ctenopharyngodon idellus
Lele
Clarias sp
Ikan Mas / Karper
Cyprinus carpio
Nila
Oreochromis nilotica
Nilem / Nilam
Osteochilus hasselti
Patin
Pangasius sp
Tawes
Barbodes gonionotus
                  Sumber : Kordi, 2010.

2. Shellfish
Shellfish merupakan istilah untuk invertebrata air yang memiliki rangka atau exsokleten diluar atau sebagai sebutan untuk sumberdaya perikanan yang tidak mempunyai sirip. Berbagai macam organisme yang tergolong shellfish di Indonesia diantaranya crustaceans, molluscs dan echinoderms.
a.       Crustaceans
Crustaceans merupakan kelompok besar dari artropoda yang mempunyai ciri-ciri bagian kepala dan dada yang menyatu (cephalotorax) dan bagian perut atau badan belakang (abdomen). Bagian cephalotorax dilinduungi oleh kulit keras yang biasa disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit dan 4 pasang kaki jalan. Sedangan bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan bagian ujungnya terdapat ekor. Crustaceans diklasifikasikan menjadi 2 sub kelas yaitu Entomostraca dan Malacostrata. Entomostraca umumnya berukuran kecil yang banyak ditemukan di perairan laut maupun tawar atau sering dikenal juga dengan zooplankton. Malacostrata atau udang-udangan besar umumnya hidup dilaut dan pantai, contohnya udang windu (Penaus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus pelagicus) dan kepiting (Portunus sexdentalus) Lynn Margulis, Karlene V. Schwartz, 1998). Sebagian besar crustaceans dimanfaatkan manusia sebagai makanan penghasil sumber protein, limbahnya yang berupa karapas dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kitin, kitosan, pakan ikan maupun untuk kerajinan tangan.

b.      Mollusca.
Moluska atau hewan bertubuh lunak merupakan hewan tripoblastik selomata, termasuk yang bercangkang maupn tidak. Moluska dapat ditemui dimana saja tidak hanya di laut, air payau maupun tawar tetapi bisa juga di darat. Ukuran dan bentuk beragam, bagian kepala perkembangannya beragam sesuai dengan kelasnya. Bagian kaki dipakai untuk beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali/ membor substrat atau digunakan untuk pergerakan. Yang termasuk dalam anggota moluska adalah kerang-kerangan (bivalvia) contohnya seperti kerang darah, kerang simping, remis, kerang hijau dan lain-lainnya; gastropoda contohnya seperti siput dan keong; cephalopoda seperti gurita, cumi-cumi, dan sotong. Sama seperti halnya dengan ikan, moluska dimanfaatkan manusia untuk sumber pangan protein hewani, campuran pakan ternak, tepung kalsium dan sumber senyawa bioaktif untuk industri bioteknologi.

c.       Echinodermata
Dalam bahasa Yunani echinodermata diartikan sebagai kulit berduri, termasuk filum terbesar yang hanya hidup di laut. Hewan ini mudah dikenali dari bentuk tubuhnya yang khas seperti bintang laut yang mempunyai simetri radial pentameral atau terbagi lima. Termasuk teripang atau lebih dikenal dengan timun laut, bentuk tubuhnya bulat lonjong dan memanjang seperti timun. Beberapa anggota dari hewan ini berperan besar dalam ekosistem laut terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairn dangkal, dan palung laut. Bintang laut Pisaster ochraceus, misalnya menjadi predator utama ekosistem pantai berbatu dengan mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis) agar tidak mendominasi secara berlebihan di perairan sehingga spesies lainnya dapat hidup. Anggota filum ini adalah asteroidea (bintang laut), concentricycloidea, crinoidea (lili laut), echinodea (bulu babi), holothuroidea (timun laut / teripang), phiuroidea (bintang ular). Hewan ini dimanfaatkan sumber senyawa bioaktifnya untuk beberapa keperluan manusia seperti pangan, kosmetik, farmasi dan lain-lain.

Pendeknya, jika bangsa Indonesia mampu mendayagunakan sumberdaya kelautan secara cerdas dan penuh kearifan, saya yakin kita bisa menjadi bangsa besar yang maju, adil-makmur, dan bermartabat yang dihormati secara wajar oleh bangsa-bangsa lain di dunia (Dahuri, 2013).